Bakteri kemosintetik berperan penting pada daur biogeokimia. Misalnya bakteri belerang mengubah belerang menjadi sulfat, yang kemudian dapat digunakan oleh tanaman untuk sintesis protein.
Di dalam sel, reaksi-reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama lain, melainkan membentuk jejaring yang saling berkaitan. Kalaupun terjadi pemisahan jalur metabolisme, hal tersebut lebih disebabkan oleh perbedaan lokasi terjadinya reaksi metabolisme.
Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat, yaitu katabolisme karbohidrat dan anabolisme karbohidrat. Contoh katabolisme karbohidrat yaitu proses respirasi sel. Sedangkan contoh anabolisme karbohidrat yaitu pembentukan glikogen dan glukosa.
Hubungan antara katabolisme dan anabolisme karbohidrat |
Selain terjadi metabolisme karbohidrat, di dalam tubuh manusia juga terjadi metabolisme lemak dan protein. Bagaimana hubungan atau keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein?
Hubungan antraa metabolisme karbohidrat, lemak dan protein |
Perbandingan Jumlah Energi yang Dihasilkan oleh Katabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Dibandingkan protein dan karbohidrat, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak lebih memberikan rasa kenyang. Rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak untuk menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan metabolisme karbohidrat dan protein.
Lemak adalah senyawa karbon yang pgding tereduksi, sedangkan karbohidrat dan protein adalah senyawa yang lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan jika dibakar sempurna akan membebaskan energi lebih banyak. Hal itu disebabkan oleh pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menyatakan jumlah energi yang dihasilkan. Mari kita lihat pembandingan jalannya metabolisme senyawa karbon yang sama-sama memiliki 6 karbon. Glukosa mewakili karbohidrat, asam heksanoat mewakili lemak, dan asam glutamat mewakili protein.
Di dalam sel, bahan bakar sel dapat berasal dari karbohidrat, protein, maupun lemak tergantung dari makanan yang dikonsumsi. Katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Asetil KoA yang menjadi bahan baku siklus Krebs untuk menghasilkan energi dapat berasal dari katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak.
Titik temu berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan 'bahan bakar' dalam sel. Selain itu, hasil katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak berguna menghasilkan senyawa-senyawa antara yang dapat membentuk ATP, komponen hemoglobin, hormon, maupun komponen sel lainnya.
Kita lihat bahwa dengan jalur katabolisme yang berbeda, glukosa dan asam glutamat menghasilkan jumlah ATP yang sama, yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama, glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jumlah energi yang dihasilkan lemak lebih besar dibandingkan dengan jumlah energi yang dihasilkan karbohidrat atau protein dalam berat yang sama. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan jumlah energi yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.
0 comments:
Post a Comment