Wednesday, 20 May 2015

Macam-Macam Kalenjar Endokrin Penghasil Hormon

Posted by de Fairest at 5/20/2015 10:56:00 am
KALENJAR HIPOFISIS

Kalenjar hipofisis disebut juga kalenjar pituitari merupakan kalenjar endokrin terbesar yang berhubungan dengan hipotalamus. Kalenjar ini melekat pada bagian otak dan terletak di bagian belakang otak.
 Kalenjar hipofisis dibedakan menjadi tiga lobi, antara lain :
a.       Lobi Depan atau Lobi Anterior

Pada lobi depan dihasilkan berbagai macam hormon yang mengatur beberapa hormon lainnya. Hormon-hormon yang dihasilkan antara lain :

·         Hormon Somatotrof
Hormon somatotrof disebut juga sebagai hormon pertumbuhan. Hormon ini bekerja untuk mengatur pertumbuhan tubuh, terutama cakra epifisis dari tulang pipa.

Produksi hormon ini secara berlebihan disebut hiperfungsi. Apabila hiberfungsi terjadi pada masa pertumbuhan, maka akan menyebabkan pertumbuhan yang luar biasa, disebut gigantisme, sedangkan apabila hiperfungsi terjadi setelah masa pertumbuhan atau pada saat seseorang sudah tidak dapat mengalami pertumbuhan lagi, maka akan menyebabkan kelainan yang disebut akromegali. Akromegali yaitu pertumbuhan yang hanya terjadi pada ujung-ujung tulang pipa, seperti ujung tulang jari dan dagu sehingga menyebabkan terjadinya penebalan pada tulang wajah tengkorak, tangan dan kaki.

Sebaliknya produksi hormon ini yan kurang dari normal  disebut hipofungsi. Hipofungsi akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan sehingga mengakibatkan terjadinya kekerdilan (kretinisme).

·         Hormon Tirorofin
Hormon ini mempunyai sasaran pada kalenjar tiroid, berfungsi untuk mengatur kegiatan kalenjar tiroid dalam mensekresikan hormonnya.

·         Hormon Prolaktin
Hormon ini mempunyai sasaran pada kalenjar susu. Pada wanita yang melahirkan kalenjar susunya dirangsang oleh hormon ini, sehingga mensekresikan air susu untuk bayi yang dilahirkannya.

·         Hormon Gonadotrofin
Hormon ini mempunyai sasaran pada gonad. Paling sedikit ada dua jenis hormon yang termasuk ke dalam hormon gonadotrofin, yaitu FSH (Folikel Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). Baik FSH maupun LH dimiliki oleh laki-laki dan wanita.
(1)    FSH
(a)    FSH pada laki-laki berfungsi untuk memperngaruhi proses matogenesis (pembentukan sperma)
(b)   FSH pada wanita berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di dalam ovarium

(2)    LH
(a)    LH pada laki-laki berfungsi untuk merangsang sel interstitial Leydig di dalam testis supaya menghasilkan testosteron
(b)   LH pada wanita berfungsi untuk merangsang ovuliasi atau pematangan sel telur (ovum).

·         Hormon Kortikotrofin
Hormon ini mempunyai sasaran pada korteks kalenjar adrenal, berfungsi merangsang dan mengendalikan sekresi kalenjar korteks adrenal.

b.      Lobi Tengah atau Lobi Intermedia
Kalenjar hipofisis bagian lobi tengah mengalami kemunduran (rudimenter) dan hormon yang dihasilkan oleh bagian ini mempunyai fungsi yang belum jelas.

c.       Lobi Belakang atau Lobi Posterior
Pada lobi belakang dihasilkan dua macam hormon, antara lain :
·         Hormon Oksitosin
Hormon oksitosin mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1.       Merangsang kontraksi otot polos pada organ-organ dalam, speerti usus dan kantong urine
2.       Membantu kontraksi rahim saat akan melahirkan dan saat akan mengeluarkan plasenta
3.       Merangsang kalenjar susu ibu untuk menghasilkan air susu

·         Hormon Vasopresin
Hormon ini dikenal jugadengan hormon antidiuretik karena bekerja untuk merangsang penyerapan urine di saluran ginjal. Apabila tekanan osmotik darah naik meskipun sedikit, maka akan merangsang pengeluaran hormon ini. Pengeluaran yang berlebihan dari hormon ini akan menyebabkan seringnya terjadi pengeluaran urine. Kelainan ini disebut Diabetes insipidus.

KALENJAR TIROID (Kalenjar Gondok)
Kalenjar tiroid terletak di kanan dan kiri trakea daerah faring, berbentuk seperti perisai. Kalenjar ini menghasilkan dua macam hormon, yaitu hormon tiroksin dan hormon triodotironin.

Untuk membuat hormon ini diperlukan yodium dalam keadaan biasa yodium diperoleh dari air atau makanan. Kekurangan yodium menyebabkan terjadinya pembesaran kalenjar tiroid, yang dikenal sebagai penyakit gondok.

Hormon tiroksin dan hormon triodotironin mempunyai beberapa fungsi penting, antara lain:
  1. Berpengaruh penting untuk pertumbuhan normal, perkembangan dan diferensiasi jaringan tubuh
  2. Untuk melancarkan kerja susunan saraf
  3. Mengatur metabolisme sel, proses produksi panas, oksidasi di sel-sel tubuh kecuali sel otak dan sel limfa
Kelebihan hormon ini menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme, yang dikenal dengan morbus Basedowi. Gejala-gejala yang muncul pada penderita morbus Basedowi adalah gugup nadi dan napas cepat tidak beraturam, mulut menganga dan bola mata melotot (eksoftalamus). Apabila kelebihan hormon ini terjadi pada anak-anak akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan yang sangat cepat sehingga menimbulkan gigantisme.

Sebaliknya, kekurangan hormon ini pada anak-anak akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan yang terhambat sehingga menimbulkan kekerdilan.

Pada orang dewasa, kekurangan hormon ini menyebabkan mixoedem. Gejala-gejala yang muncul pada penderita penyakit ini adalah laju metabolismenya endah, timbulnya kegemukan yang luar biasa, dan kecerdasan menurun.

KALENJAR PARATIROID (Kalenjar Anak Gondok)

Kalenjar paratiroid terdapat dua pasang terletak di belakang kalenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan oleh kalenjar ini disebut hormon paratiroid atau hormon parathormon.

Hormon parathormon berfungsi untuk merangsang pengeluaran kalsium dari dalam tulan dang mengatur kadar kalsium dalam darah.

Apabila kadar kalsium dalam darah lebih rendah dari normal maka parathormon diekskresikan. Hal ini mengakibatkan kalsium dalam tulang akan larut dan masuk ke dalam darah berbentuk ion kalsium.

Kelebihan horomon parathormon menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat sehingga berakibat terjadinya endapan kalsium dalam ginjal disebut batu ginjal. Sebaliknya kekurangan hormon parathormon menyebabkan penyakit tetani, yaitu sering timbulnya kontraksi otot sampai kejang-kejang meskipun oleh rangsangan yang sangat lemah.

Kelebihan hormon parathormon menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat sehingga berakibat terjadinya endapan kalsium

KALENJAR TIMUS (Kalenjar Kacangan)
Kalenjar timus terletak di dalam rongga dada yang melekat di belakang tulang dada. Pada waktu bayi baru lahir, kalenjar ini berukuran besar, akan tetapi seiring dengan pertumbuhannya kalenjar ini semakin kecil, bahkan pada orang dewasa kalenjar ini sudah menghilang. Oleh karena itu, kalenjar ini diduga menghasilkan hormon yang berfungsi untuk pertumbuhan.

Kalenjar hormon ini pada masa pertumbuhan dan menyebabkan gigantisme. Sebaliknya kekurangan hormon ini pada masa pertumbuhan akan menyebabkan kekerdilan. Selain itu apabila setelah dewasa hormon ini masih terdapat di dalam tubuh, maka akan menyebabkan akromegali.

KALENJAR EPIFISIS
Kalenjar epifisis terletak di dalam tengkorak dan merupakan kalenjar yang berukuran sangat kecil. Hormon yang dihasilkan dan fungsinya untuk tubuh dan kalenjar ini belum diketahui sampai saat ini

KALENJAR LANGERHANS (Kalenjar Pankreas)
Kalenjar langerhans menghasilkan hormon insulin. Hormon ini bekerja berlawanan dengan hormon adrenalin. Adanya hormon insulin memungkinkan tubuh menggunakan gula secara efisisen, meningkatkan kemampuan enzim untuk mengubah glukosa menjadi glikogen, meningkatkan cadangan glukosa di dalam hati, serta menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh lainnya.

Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan kelainan yang disebut kencing manis (Diabetes mellitus)., ditandai dengan naiknya kadar gula darah akibatnya sebagian gula akan dibuang melalui urine. Penderita akan mengalami kekurangan gula darah sehinga tubuhnya menjadi lemas, sering merasa haus karena pembuangan urine banyak, dan nafsu makan bertambah karena penderita merasa selalu lapar yang disebabkan oleh energi yang dihasilkan oleh tubuh berkurang. 

Untuk mencukupi kekurangan glukosa, kemungkinan terjadi perombaan protein dan lemak menjadi glukosa. Namun pencernaan lemak yang cepat akan mengakibatkan terjadinya senyawa keton yang bersifat racun. Terkumpulnya keton dalam darah menyebabkan asidosis (keasaman darah meningkat). Keadaan ini bersifat fatal bila penyakit tersebut menjadi kronis karena akan menyebabkan terjadinya komplikasi pada jantung dan ginjal.

Penderita penyakit kencing manis dapat hidup normal seperti layaknya bukan penderita apabila dilakukan pengobatan secara teratur dan berolahraga.

KALENJAR ADRENAL (Kalenjar Anak Ginjal)
Kalenjar adrenal terletak pada ujung atas setiap ginjal, sehingga disebut kalenjar suprarenal. Kalenjar ini dapat dibedakan menjadi dua bagian antara lain :
  1. Kortikoid – mineral, berfungsi untuk menyerap Na dari darah dan mengatur penyerapan air di dalam ginjal
  2. Gluko – kortikoid, berfungsi untuk menaikkan kadar gula darah, mengubah protein menjadi glikogen di dalam hati, kemudian mengubah glikogen tersebut menjadi glukosa.
  3. Androgen, bersama-sama dengan hormon reproduksi berfungsi untuk menentukan sifat kelamin sekunder pria
Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin. Adrenain menyebabkan pengerdilan pembuluh darah dan peningkatan denyut jantung sehingga dapat menimbulkan jantung berdebar-debar dan meningkatnya tekanan darah. Oleh karena itu, adrenalin sering diberikan kepada orang yang mengalami keadaan “shock” karena tekanan darahnya sangat rendah.

Selain itu, adrenalin juga dapat mengendurkan otot polos pada batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan. Oleh karena itu untuk pengobatan penderita asma dapat diberikan adrenalin. Akan tetapi kebanyakan penderita asma sangat peka terhadap adrenalin sehingga meskipun sesak napasnya hilang namun jantungnya menjadi berdebar-debar.

KALENJAR KELAMIN

Kalenjar kelamin menghasilkan hormon yang memperanguhi kedewasaan pria dan wanita. Kedewasaan ini dapat diketahui dari perkembangan kelamin primer dan kelamin sekundernya.

a. Kalenjar Kelamin Pria (Testis)

Testis mengandung sel-sel Leydig. Sel-sel Leydig ini menghasilkan hormon testosteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhana kelamin sekunder pada pria dan mempengaruhi proses spermatogenesis.


b. Kalenjar Kelamin Wanita (Ovarium)

Ovarium menghasilkan hormon estrogen dan hormon progresteron. Estrogen dihasilkan oleh sel folikel de Graaf, sedangkan progesteron dihasilkan oleh korpus liteum.

Hormon estrogen bekerja mempengaruhi perkembangan karakter wanita, mempengaruhi pematangan sel kelamin dan pertumbuhan alat kelamin sekunder. Hormon progesteron bekerja mempertebal dinding rahim supaya sel telur yang telah dibuahi (zigot) dapat tertanam dan tumbuh serta berkembang di dalam dinding rahim tersebut. Selain itu hormon ini juga merangsang pembentukan air susu.

Hormon estrogen dan progesteron dapat dibuat dalam bentuk pil, suntik dan susuk. Kegunaan kedua hormon sintetik ini berhubungan dengan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.

KALENJAR PENCERNAAN
Kalenjar pencernaan yang menghasilkan hormon adalah kalenjar endokrin usus dan kalenjar lambung. Kalenjar endokrin usus menghasilkan hormon sekrein dan hormon kolesistokinin. Sedangkan kalenjar lambung menghasilkan hormon gastrin.

Hormon sekretin berfungsi untuk merangsang sekresi kalenjar pankreas, hormon kolesistokinin berfungsi untuk merangsang pelepasan cairan empedu dari kantung empedu. Sedangkan hormon gastrin berfungsi untuk merangsang sekresi kalenjar lambung.

0 comments:

Post a Comment

 

de Biology Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea