Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering melakukan gerakan yang kita sadari (gerak biasa),
seperti melangkahkan kaki menuju ke suatu tempa, tangan mengambil makanan dan sebagainya atau mungkin juga melakukan
gerak secara tiba-tiba di bawah kesadaran kita (gerak refleks seperti gerakan
untuk menghindari bahaya).
A.
Gerak Biasa
Gerak
biasa adalah gerakan yang kita sadari. Pada gerak biasa impuls dari indra
(reseptor) diterima oleh saraf sensorik dan langsung disampaikan ke otak.
Kemudian otak mengolah impuls tersebut dengan memberi respons. Selanjutnya
respons tersebut dibawa oleh saraf motorik
menuju otot (efektor).
Proses Gerak Biasa |
Secara
singkatnya proses terjadinya gerak biasa adalah sebagai berikut :
Impuls
dari indera (reseptor) -> saraf sensorik -> otak -> saraf motorik
-> otot (efektor)
B.
Gerak Refleks
Gerak
refleks adalah gerakan yang terjadi secara tiba-tiba di bawah kesadaran kita.
Karena sesuatu dan lain hal, sering terjadi impuls yang melalui saraf sensorik
tidak sampai diolah di otak, akan tetapi melalui jalan terpendek untuk segera
sampai ke efektor. Peristiwa ini disebut refleks. Refleks pada dasarnya
merupakan suatu mekanisme respons dalam rangka mengelak dari suatu rangsangan yang
dapat membahayakan atau mecelakakan.
Respons
yang terjadi pada refleks berlangsung cepat dan tidak disadari. Refleks seperti
ini disebut refleks bawaan. Refleks bawaan berpusat di sumsum tulang belakang.
Berdasarkan
reaksi yang terjadi dari suatu refleks, refleks dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Refleks kompleks, apabila refleksi ini menyertakan banyak efektor. Misalnya seseorang yang sedang menonton bola voli akan coba mengangkis bola volis tersebut dan menggeser posisi tubuhnya untuk menghindari terkena bola voli tersebut apabila secara tiba-tiba volinya mengarah ke tubuhnya.
- Refleks tunggal, apabila refleks ini hanya menyertakan satu efektor. Misalnya apabila seseorang sedang menonton bola voli dan tiba-tiba bola voli tersebut mengarah ke tubuhnya maka ia akan mencoba menangkis bola tersebut dengan tanganya.
Disamping refleks bawaan adapula refleks yang dipelajari. Refleks yang dipelajari yaitu suatu rekasi tubuh karena latihan secara teratur dan terus-menerus sehingga jika ada rangsangan yang sesuai dengan apa yang dilatihnya makan reaksinya akan cepat seperti refleks. Misalnya orang yang sering berlatih bela diri apabila tiba-tiba mendapatkan serangan berupa pukulan akan lebih cepat bergerak menghindar sehingga pukulan tersebut tidak mengenai tubunya. Sebaliknya orang yang tidak pernah berlatih bela diri apabila tiba-tiba mendapatkan serangan berupa pukulan akan lambat untuk menghindarinya sehingga pukulan tersebut mengenai tubuhnya.
Secara singkatnya proses terjadinya gerak refleks adalah sebagai berikut :
Impuls dari reseptot -> saraf sensorik -> sumsum tulang belakang -> saraf motorik -> efektor.
0 comments:
Post a Comment