Friday, 23 January 2015

Sistem Pernapasan pada Manusia

Posted by de Fairest at 1/23/2015 12:59:00 pm
Pernapasan adalah proses  pengambilan udara agar mendapatkan oksigen yang diperlukan untuk oksidasi bahan makanan yang berlangsung  di dalam sel dengan hasil akhirnya berupa energi. Pengambilan udara dari lingkungannya berbeda-beda  untuk setiap jenis makhluk hidup.

Akan tetapi, secara garis besarnya, pengambilan udara oleh makhluk hidup dibedakan menjadi dua, yaitu secara tidak langsung dan secara langsung.

Pengambilan udara secara tidak langsung terjadi pada makhluk hidup yang sudah mempunyai alat pernapasan khusus,  sedangkan pengambilan udara secara langsung terjadi pada makhluk hidup yang belum mempunyai alat pernapasan khusus.

Pada umumnya, makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernapas, meskipun mikroorganisme anaerob obligat dapat hidup selamanya tanpa oksigen dan mikroorganisme anaerob fakultatif dapat hidup sementara tanpa oksigen.

Organ penyusun sistem pernapasan pada makhluk hidup berbeda-beda, ada yang sederhana dan ada juga yang kompleks. Umumnya semakin tinggi tingkatan makhluk hidup makan semakin kompleks organ penyusun sistem pernapasannya. Di samping itu juga, organ pernapasan disesuaikan dengan tempat hidupnya, oleh karena itu organ pernapasan pada makhluk hidup yang hidup di darat berbeda dengan organ pernapasan pada makhluk hidup yang hidup di air.

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Alat Pernapasan pada Manusia

a. Rongga Hidung

Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pemapasan Pada rongga hidung terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara. Udara yang masuk menjadi agak lembap dan mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.

Rongga hidung dibagi menjadi dua ruangan oleh sekat rongga hidung yang diperkuat oleh (tulang rawan, sedangkan pada kedua sisinya terdapat tonjolan-tonjolan pipih tulang rawan yang disebut konka. Konka banyak mengandung kapiler darah sehingga jika udara yang masuk suhunya lebih rendah dari suhu tubuh darah kapiler akan melepaskan energinya ke rongga hidung menyebabkan udara yang masuk menjadi hangat.

Adanya rambut-rambut yang tumbuh ke arah luar lubang hidung dapat menghalangi benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, seperti debu masuk ke dalam sistem pemapasan kita. Demikian pula dengan adanya lapisan lendir pada permukaan rongga hidung menyebabkan kotoran yang lebih halus akan melekat sehingga tidak ikut masuk kel paru-pam. Adanya lendir menyebabkan juga udara kering yang masuk ke dalam rongga hidung menjadi lembap. Oleh karena itu, pengambilan udara melalui rongga hidung lebih aman karena udara yang masuk ke dalam rongga hidung akan mengalami penyaringan dan penghangatan.
Penampang Melintang Rongga Hidung
Rongga hidung dapat dibedakan menjadi tiga daerah, yaitu:
  • Vestibulum; berada tepat di belakang lubang hidung. Permukaannya ditutupi oleh jaringan epitel yang merupakan lanjutan dari kulit yang berada di luar tubuh sehingga masih terdapat rambut dan kelenjar-kelenjar yang terdapat pada kulit.
  • Daerah ujung saraf penciuman: berada di bagian atas rongga hidung.
  • Daerah pernapasan; merupakan daerah yang terbesar dari rongga hidung. Epitel yang terdapat di daerah ini berbeda dengan epitel di vestibulum, selain itu terdapat banyak sekali kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir.
b. Tekak (Faring)

Tekak (faring) adalah satu saluran yang panjangnya 12 sampai 14 cm, terletak sejajar dengan tulang punggung. Tekak merupakanltenipat teriadinya persimpangan antara saluran pemapasan dengan saluran pencernaan. Di bawah tekak terdapat pangkal batang tenggorok yang disebut laring.

Laring adalah struktur kompleks berbentuk kerucut terbalik yang tersusun atas sembilan tulang rawan dan sejumlah besar otot. Panjang laring sekitar 3 atau 4 cm.
Tekak (Faring)
Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk laring disebut epiglotis. Epiglotis yaitu suatu klep yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutupi pangkal tenggorokan dan pada saat bernapas epiglotis membuka. Di bagian bawah epiglotis terdapat tulang rawan tiroid yang membentuk jakun. Jakun lebih tampak pada laki-laki daripada wanita.

Pada bagian laring juga terdapat celah yang menuju ke batang tenggorok disebut glotis dan pita suara. Ada beberapa otot yang mengatur ketegangan pita-pita suara sehingga bergetar dan timbul suara.

c. Batang Tenggorokan (Trakea)

Batang tenggorok (trakea) merupakan pipa yang panjangnya kira- kira 11 cm terletak di depan esofagus. Dinding trakea terdiri atas tiga lapis, yaitu:
  • Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat
  • Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.
  • Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia. Jaringan epitel, menghasilkan banyak lendir yang mempunyai fungsi utama untuk menangkap benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru dan mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan.
Trakea
Ujung bawah trakea berakhir seperti bentuk huruf Y terbalik, membentuk dua buah bronkus, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kanan menuju ke paru-paru kanan, sedangkan bronkus kiri menuju ke paru-paru kiri. 

Kedudukan bronkus yang ke kiri paru-paru dan ke kanan paru-paru berbeda. Bronkus yang ke kiri paru-paru kedudukannya lebih mendatar daripada bronkus yang ke kanan paru- paru. Hal inilah yang merupakan salah satu penyebab paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit.

Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

Bronkiolus mempunyai saluran yang lebih kecil dan dinding yang lebih tipis daripada bronkus. Cincin tulang rawannya juga semakin tipis dengan lingkaran yang tidak sempurna. Sel-sel epitel bersilianya berubah menjadi sisik epitel. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi . saluran yang semakin halus.

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pemapasan. Dindingnya tipis, lembap dan berlekatan erat dengan kapiler darah. Pada alveolus inilah terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas.

d. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada, berjumlah sepasang yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua lobus. Selain itu paru- paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri.
Penampang Paru-paru
Paru-paru kanan dan paru-paru kiri dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang disebut pleura. Pleura merupakan selaput tipis rangkap dua. Di antara pleura dan paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru- paru disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan di dalam rongga dada

0 comments:

Post a Comment

 

de Biology Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea