Sunday 27 October 2013

Calon Kingdom Alveolata

Posted by de Fairest at 10/27/2013 01:58:00 pm
Alveoli = ruang kecil yang bermembran

Protista dari kelompok ini memiliki rongga kecil yang terbungkus oleh membran (alveoli)  di bawah permukaan selnya. Diduga fungsi dari alveoli adalah untuk menstabilkan permukaan sel dengan mengatur kandungan air dan ionnya. Calon Kingdom Alveolata mempunyai anggota, antara lain Dinoflagellata, Ampikompleksia (sporozoa), Ciliata, dan Rhizopoda serta Alveolata yang mirip jamur.
1. Dinoflagellata (Dinos = berputar, flagella = alat gerak)

Protista dari kelompok ini wujudnya dalam bentuk fitoplankton yang banyak diketemukan di perairan. Dinoflagela mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • uniseluler eukariotik banyak diantaranya hidup secara berkoloni
  • mempunyai mitokondria
  • bersifat autotrop atau heterotrop
  • flagela muncul dari celah yang membentuk lempengan selulose internal dan mempunyai flagela sebagai alat gerak secara melingkar
  • cara hidupnya ada yang bersimbiosis dengan Cnidaria membentuk terumbu karang, ada yang parasit pada hewan laut
contoh spesiesnya adalah Pfiesteria piscicida yang pada saat terjadi blooming di air (peledakan pertumbuhan) dapat mengeluarkan racun dan dapat membunuh ikan, selanjutnya Protista ini akan memakan cairan tubuh ikan yang sudah mati (Wildan Yatim, 2003 : 309).
Pfiesteria piscicida

2. Apikompleksa (dulu Sporozoa)

Protista yang tidak memiliki alat gerak khusus, bentuk tubuh bulat atau oval, tidak mempunyai vakuola kontraktil, dan berkembangbiak secara generatif dengan Sporogoni yang berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina dan vegetatif dengan Schizogoni yang berlangsung di eritrosit manusia (Reaveb Johnson, 2003 : 712).

a. Fase di Tubuh Manusia (fase aseksual)

Ketika nyamuk Anopheles menggigit, dikeluarkan air liur pencegah pembekuan darah. Bersamaan dengan itu, di dalam air liur nyamuk terdapat sel-sel Plasmodium  yang pipih bentuknya dan bergerak disebut sporozoit. Sporozoit masuk ke tubuh, ikut aliran darah hingga mencapai sel-sel hati atau sistem limfa.

Di dalam sel-sel hati, sporozoit membelah dengan cepat membentuk banyak sekali sel-sel baru yang disebut merozoit. Merozoit dapat menginfeksi sel-sel hati yang lain dan membentuk merozoit baru dalam jumlah besar. Akibatnya, sel-sel hati banyak yang rusak. Selain itu, merozoit juga menginfeksi sel-sel dara merah. Di dalam eritrosit merozoit juga membelah dengan cepat membentuk merozoit baru. Saat dikeluarkan racun yang dapat meracuni tubuh sehingga menyebabkan demam malaria. Merozoit yang dikeluarkan akan mencari eritrosit baru. Demikianlah, sikllus pembentukan merozoit berulang setiap 24 jam, 48 jam, 72 jam atau tidak tentu sesuai dengan jenis plasmodium.

b. Fase di Tubuh nyamuk (fase seksual)

Plasmodium memasuki fase seksual jika merozoit tumbuh menjadi sel gamet (gametosit). Ada dua tipe gametosit, yaitu mikrogametosit (sel penghasil gamet jantan) dan makrogametosit (sel penghasil gamet betina).

Gametosit tidak mampu menghasilkan gamet jika berada di dalam tubuh manusia atau nyamuk jantan. Gametosit mampu menghasilkan gamet di dalam tubuh Anopheles betina. Jika tubuh penderita digigit yamuk Anopheles betina, gamotosit masuk ke dalam usus nyamuk. Mikrogametosit menghasilkan mikrogamet, sedangkan makrogametosit menghasilkan makrogamet. Peleburan makrogamet dan mikrogamet membentuk zigot, yang menembus dinding usus nyamuk.

Di dalam usus nyamuk, zigot tumbuh menjadi oosit, yakni bentuk kista yang berdinding tebal untuk perlindungan. Oosit membentuk  ribuan sporozoit yang bergerak menuju kalenjar air liur nyamuk. Sporozoit dapat diltularkan kepada orang lain. Sel-sel sporozoit masuk ke dalam darah manusia mencari mangsa sel-sel eritrosit, demikian seterusnya.

contoh-contoh spesies yang termasuk kelas sporozoa, antara lain:

  1. Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropikana yang mempunyai waktu sporulasi 1 x 24 jam
    Plasmodium falcifarum
  2. Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana yang mempunyai waktu sporulasi 2 x 24 jam
    Plasmodium vivax
  3. Plasmodium malariae penyebab malaria quartana yang mempunyai waktu sporulasi 3 x 24 jam
    Plasmodium malariae
  4. Plasmodium ovalae penyebab malaria yang mempunyai waktu sporulasi tidak menentu
    Plasmodium ovalae
  5. Monocysti sp merupakan parasit pada kantong sperma cacing tanah
    Monocysti sp 
  6. Eimeria stiedae merupakan parasit pada sel epitelium vertebrata dan invertebrata
    Eimeria stiedae 
  7. Entamoeba histolicia penyebab penyakit disentri.
    Entamoeba histolicia
3. Ciliophora / Ciliata (Cilia = bulu getar)

Protista dari kelompok ini bergerak dengan menggunakan bulu getar (silia) yang tumbuh di permukaan sel. Umumnya hidup di air tawar, mempunyai dua macam inti yaitu mikronukleus dan makronukleus. Mikrnukleus berfungsi untuk reproduksi dengna cara konjugasi dan makronukleus untuk regulasi. Pembiakan vegetatif pembelahan binner dan secara generatif dengan cara konjugasi (Reaven Jhonson, 2003: 710).

Spesies-spesies dari kelas ciliata antara lain :
  • Strentor hidup di air tawar, berbentuk seperti lonceng, mempunyai silia di sekitar celah mulut
    Strentor 
  • Vorticella hidup di air tawar, berbentuk seperti terompet, mempunyai silia di sekitar celah mulut
    Vorticella campanula
  • Didinium hidup di air tawar, berbentuk seperti periuk, mempunyai silia di sekitar celah mulut, berperan seperti predator Paramecium
    Didinium Eating Paramecium 
  • Ballantidium coli, hidup di usus besar manusia, menyebabkan penyakit disentri
    Ballantidium coli
  • Stylonichia mirip dengan Paramecium. Mempunyai silia berkelompok disebut sirus yang bentuknya seperti duri-duri. Hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik.
4. Rhizopoda

Protista yang bergerak dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia)yang dihasilkan dari aliran sitoplasma dari sol ke gel. Aliran sitoplasma ini memunculkan gerak yang disebut gerak amoeboid. Gerak amoeboid dilakukan dengan tujuan untuk mendekati letak makanan. Makanan dimasukkan ke dalam tubuhnya secara fagositosis.

Spesies-spesies pada kelas ini mempunyai dua jenis vakuola, yaitu vakuola kontraktil (berdenyut) dan vakuola makanan (tak berdenyut). Vakuola kontraktil mempunyai fungsi mengatur kadar air dalam sitoplasma (tekanan osmosis) maka disebut sebagai osmoregulator dan berfungsi sebagai alat ekskresi zat sisa metabolisme dalam bentuk cair.

Contoh-contoh spesies dari kelas Rhizopoda antara lain
  1. Amoeba proteus hidup bebas di air tawar dan merupakan jenis yang paling banyak ditemukan
  2. Entamoeba colli hidup bersimbiosis pada usus besar manusia, berperan membusukkan sisa pencernaan menjadi feses dan membantu pembentukan vitamin K
  3. Entamoeba ginggivalies hidup bersimbiosis pada celah-celah gigi, berperan membusukkan sisa-sisa makanan pada celah-celah gigi. Risiko dari pembusukkan ini adalah munculnya bau mulut.
  4. Diflugia sp hidup di air tawar, tubuhnya mengeluarkan lendir yang dapat menempel pada pasir
  5. Helizoa sp hidup di air tawar seperti buah dan berbentuk seperti matahari yang bersinar.
Amoeba proteus
Entamoeba colli
\
Entamoeba ginggivalies
Diflugia sp
Helizoa sp

0 comments:

Post a Comment

 

de Biology Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea