Alga biru (cyanophyta) adalah organisme prokariotik mikroskopis yang sudah dapat berfotosintesis, seperti tumbuhan tingkat tinggi. Sel-sel tubuhnya ada yang bersel tunggal (uniseluler), ada yang berkoloni, dan ada pula yang bersel banyak (multiseluler). Cyanophyta multiseluler membentuk bangunan yang berupa benang halus (filamen). Semua jenis alga biru memiliki lapisan lendir (gelatin) pada permukaan tubuhnya. Dinding sel terdiri dari selulosa dan pektin.
Di dalam sel Cyanophyta terdapat empat macam pigmen, klorofil (pigmen hijau), karotin (pigmen kuning-oranye), fikosianin (pigmen biru), dan fikoeritrin (pigmen merah). Fikosianin merupakan pigmen yang paling dominan sehingga alga itu tampak berwarna biru dan disebut ganggang biru. Pigmen-pigmen tersebut tersebar di dalam sel dan tidak terbungkus oleh membran tetapi menempel pada membran tilakoid, karena alga tidak memiliki plastida atau kloroplas.
Sel ganggang hijau biru tersusun (dari luar ke dalam) sebagai berikut :
1. Dinding sel
Dinding sel mengakibatkan bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel terdapat selubang lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan. Selain itu, lendir dapat memudahkan sel bergerak karena beberapa ganggang ini dapat bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur). Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan ganggang ini bergerak.
2. Membran Sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel. Terdapat pelipatan membran sel ke arah dalam membentuk lamela fotosintetik atau mebran tilakoid. Pada membran tilakoid terdapat klorofil. Jadi, berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil di dalam kloroplas, ganggang hijau biru tidak memiliki kloroplas.
3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral-mineral, enzim, ribosom, dan DNA. Di dalam sitoplasma berlangsung proses metabolisme sel.
4. Asam inti / Asam nukleat (DNA)
DNA terdapat pada suatu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membran inti. Karena itulah, ganggang biru digolongkan ke dalam prokariotik.
5. Mesosom dan Ribosom
Organel lain yang tidak tercantum dalam gambar adalah ribosom. Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonjolan membran sel ke arah dalam yang berperan sebagai penghasil energi.
Alga biru berkembang biak hanya secara vegetatif yaitu dengan :
1. Pembelahan sel (Pembelahan Biner)
Perkembangbiakan dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada Cyanophyta uniseluler. Hasil pembelahan sel-selnya ada yang secara langsung terpisah sehingga sel-sel tersebut hidup bebas sebagai sel tunggal, akan tetapi dapat pula sel-sel tersebut masih tetap bergerombol dan bergabung membentuk koloni yang jumlahnya bertambah banyak, contohnya Gleocapsa sp.
2. Fragmentasi
Reproduksi dengan cara fragmentasi pada umumnya terjadi pada Cyanophyta yang berbentuk filamen (benang), selain sel-selnya membelah diri, juga berkembang biak dengan fragmentasi. Fragmentasi terjadi pada salah satu sel yang berlendir dan mati sehingga akan membagi filamen alga menjadi beberapa bagian yang masing-masing bagian filamen dinamakan Hormogonium. Kemudian hormogonium akan tumbuh membentuk individu baru. Selain pada bagian yang tersebut di atas, pemutusan filamen dapat terjadi pada bagian yang disebut Heterosista. Heterosista adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel lainnya, berdinding tebal dengan isi jernih. Di dalam heterosista terdapat enzim nitrogenase sehingga dapat digunakan untuk memfiksasi Nitrogen dari udara, contohnya Nostoc commune dan Anabaena sp.
3. Aplanospora / Akinet (spora diam)
Pada filamen dibentuk spora, yaitu sel-sel yang berdinding tebal, mengandung banyak cadangan makanan, dan berukuran lebih besar dari sel-sel yang tahan terhadap suhu tinggi atau kekeringan. Sel tersebut dinamakan akinet. Akinet dapat berkecambah membentuk filamen baru. Contohnya Nostoc commune.
Sel ganggang hijau biru tersusun (dari luar ke dalam) sebagai berikut :
1. Dinding sel
Dinding sel mengakibatkan bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel terdapat selubang lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan. Selain itu, lendir dapat memudahkan sel bergerak karena beberapa ganggang ini dapat bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur). Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan ganggang ini bergerak.
2. Membran Sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel. Terdapat pelipatan membran sel ke arah dalam membentuk lamela fotosintetik atau mebran tilakoid. Pada membran tilakoid terdapat klorofil. Jadi, berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil di dalam kloroplas, ganggang hijau biru tidak memiliki kloroplas.
3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral-mineral, enzim, ribosom, dan DNA. Di dalam sitoplasma berlangsung proses metabolisme sel.
4. Asam inti / Asam nukleat (DNA)
DNA terdapat pada suatu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membran inti. Karena itulah, ganggang biru digolongkan ke dalam prokariotik.
5. Mesosom dan Ribosom
Organel lain yang tidak tercantum dalam gambar adalah ribosom. Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonjolan membran sel ke arah dalam yang berperan sebagai penghasil energi.
Alga biru berkembang biak hanya secara vegetatif yaitu dengan :
1. Pembelahan sel (Pembelahan Biner)
Perkembangbiakan dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada Cyanophyta uniseluler. Hasil pembelahan sel-selnya ada yang secara langsung terpisah sehingga sel-sel tersebut hidup bebas sebagai sel tunggal, akan tetapi dapat pula sel-sel tersebut masih tetap bergerombol dan bergabung membentuk koloni yang jumlahnya bertambah banyak, contohnya Gleocapsa sp.
2. Fragmentasi
Reproduksi dengan cara fragmentasi pada umumnya terjadi pada Cyanophyta yang berbentuk filamen (benang), selain sel-selnya membelah diri, juga berkembang biak dengan fragmentasi. Fragmentasi terjadi pada salah satu sel yang berlendir dan mati sehingga akan membagi filamen alga menjadi beberapa bagian yang masing-masing bagian filamen dinamakan Hormogonium. Kemudian hormogonium akan tumbuh membentuk individu baru. Selain pada bagian yang tersebut di atas, pemutusan filamen dapat terjadi pada bagian yang disebut Heterosista. Heterosista adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel lainnya, berdinding tebal dengan isi jernih. Di dalam heterosista terdapat enzim nitrogenase sehingga dapat digunakan untuk memfiksasi Nitrogen dari udara, contohnya Nostoc commune dan Anabaena sp.
3. Aplanospora / Akinet (spora diam)
Pada filamen dibentuk spora, yaitu sel-sel yang berdinding tebal, mengandung banyak cadangan makanan, dan berukuran lebih besar dari sel-sel yang tahan terhadap suhu tinggi atau kekeringan. Sel tersebut dinamakan akinet. Akinet dapat berkecambah membentuk filamen baru. Contohnya Nostoc commune.
0 comments:
Post a Comment