Protista kelompok Euglenozoa meliputi organisme fotosintetik dan berparasit yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- mempunyai mitokondria yang besar, dengan DNA ekstranukleus
- umumnya berflagela sehingga sering disebut flagelata
- mempunyai suatu kantong/ruang anterior sebagai tempat munculnya flagela
- mempunyai cadangan makanan berupa paramillum (polimer glukosa)
- bersifat autotrop, ada yang heterotrop dan miksotrop
- umumnya hidup bersimbiosis secara parasitisme dan menjadi penyebab penyakit (patogen)
Protista dari kelompok ini berdasarkan keberadaan plastidasinya dapat dibedakan menjadi :
a. Euglenoid
Protista kelompok ini banyak dijumpai di air tawar, tanah basah, dan tempat-tempat lembab. Dahulu dikelompokkan ke dalam Fitoflagella, karena mempunyai ciri seperti tumbuhan dan hewan. Mirip tumbuhan karena mempunyai klorofil dan karoten sehingga mampu berfotosintesis. Dikatakan mirip hewan karena tidak mempunyai dinding sel, dapat bergerak bebas karena mempunyai flagela dan mempunyai stigma (bintik mata). Contoh yang dapat mewakili kelompok Euglenoid adalah Eugiena viridis.
Eugiena viridis |
Euglena tersusun unisel, dengan bentuk sel oval memanjang. Pada ujung anteriornya terdapat celah mulut dan flagela. Di dekat mulut dapat dijumpai adanya bintik mata (stigma) yang berwarna merah. Stigma berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Kloropas dalam sitoplasma berbentuk oval.
Euglena dapat hidup dengan dua cara yaitu dengan cara melakukan aktivitas fotosintesis dan dengan memakan bahan organik yang bersedia di lingkungan sehingga Euglena disebut makhluk hidup fotoautotrop sekaligus heterotrop (miksotrop). Perkembangan dilakukan dengan pembelahan binner.
b. Kinetoplastida/ Mastigophora/ Flagellata (Flagellum/ mastix= bulu cambuk, phoros=membawa)
Protista dari kelompok ini mempunyai alat gerak dengan flagela/mastix (bulu cambuk) sehingga kelas ini juga disebut Mastigophora. Fungsi flagela selain sebagai alat gerak, juga sebagai alat penangkap makanan dan alat peraba atau reseptor. Dinding selnya mengandung pelikel sehingga bentuk tubunya menjadi tetap. Reproduksi berlangsung secara vegetatif yang dilakukan dengan pembelahan binner (Reaven Johnson ; 2003: 705).
contoh Kinetoplastida sebagai berikut :
Protista dari kelompok ini mempunyai alat gerak dengan flagela/mastix (bulu cambuk) sehingga kelas ini juga disebut Mastigophora. Fungsi flagela selain sebagai alat gerak, juga sebagai alat penangkap makanan dan alat peraba atau reseptor. Dinding selnya mengandung pelikel sehingga bentuk tubunya menjadi tetap. Reproduksi berlangsung secara vegetatif yang dilakukan dengan pembelahan binner (Reaven Johnson ; 2003: 705).
contoh Kinetoplastida sebagai berikut :
- Trypanosoma gambiense penyebab penyakit tidur pada manusia dengan vektor nyamuk tze-tze (Glosina).
Trypanosoma gambiense - Trypanosoma rhodonsiense penyebab penyakit tidur pada manusia dengan vektor nyamuk tze-tze (Glosina).
- Trypanosoma evansi penyebab penyakit surra pada kuda
- Trypanosoma cruzi penyebab penyakit chagas pada tikus
- Trypanosoma brucei penyebab penyakit nagana pada antelope
- Trypanosoma donovani penyebab penyakit kala azar pada manusia
- Trypanosoma tropica penyebab penyakit kulit pada manusia
- Trypanosoma vaginalis parasit pada saluran kelamin wanita, menyebabkan peradangan pada vagina
- Trypanosoma sp bersimbiosis pada usus rayap dan menghasilkan enzim selulose sehingga rayap memungkinkan memakan kayu
0 comments:
Post a Comment