Tuesday, 14 August 2012

Platyhelmintes

Posted by de Fairest at 8/14/2012 07:35:00 pm
Disebut Platyhelmintes (cacing pipih) karena mempunyai bentuk tubuh yang pipih (platy) dan helminthes(cacing). 
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Bersifat triploblastik aselomata, mempunyai lapisan embrional 3 lapis (ektoderm, mesoderm, dan endoderm) dan tidak mempunyai selom (rongga tubuh)
2.      Rongga pencernaan berupa ruang gasttrovaskuler yang tidak mempunyai anus
3.      Simetri tubuhnya bilateral
4.      Tubuhnya lunak, pada epidermisnya mengandung sillia
5.      Pada umumnya hidup sebagai parasit, kecuali Planaria yang hidup di air tawar
6.      Tidak mempunyai sistem peredaran darah
7.      Pernapasannya dilakukan dengan permukaan tubuh dan ruang gastrovaskuler
8.      Reproduksi secara vegetatif dan generatif
Secara generatif dengan fertilisasi silang, umumnya bersifat hermaprodit.
Secara vegetatif dengan fragmentasi, contohnya planaria mempunyai daya regenerasi sangat tinggi.

Berdasarkan segmentasi tubuh, alat pencernaan dan cara hidupnya, dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
1. Turbellaria
    Memilliki ciri-ciri :
1.       Habitat sebagian besar di air laut dan sebagian kecil hidup di air tawar, banyak dijumpai di sungai atau kolam yang tidak berpolusi
2.      Tubuhnya tidak bersegmen
3.      Tubunya tertutup oleh silia
4.      Mulut tidak mempunyai alat isap
5.      Alat pencernaan tidak sempurna karena tidak mempunyai anus
Contoh : Planaria (Dugesia sp) dengan ciri-ciri :
Struktur Tubuh Planaria
·         Mempunyai panjang 0,5-2,5cm, mempunyai kepala yang mengadung sepasang bintik mata untuk mendeteksi cahaya dan juga mempuyai sitofaring yang dapat dijulurkan untuk indera penciuman dan menangkap mangsa
·         Alat ekskresinya berupa sel api (flame cell) yang merupakan sel-sel bersillia untuk mempertahankan keseimbangan osmotik dengan lingkungannya
·         Tubuhnya berwarna putih transparan dan bersilia  sebagai alat gerak
·         Mempunyai kemampuan regenerasi yang sangat tinggi
·         Sistem saraf tangga tali
·         Merupakan karnivora karena memangsa hewan yang lebih kecil atau hewan yang sudah mati

2. Trematoda
    Memilliki ciri-ciri :
1.       Hidup secara parasit pada hewan dan manusia
2.      Tubuhnya tidak bersegmen
3.      Permukaan tubuhnya tidak bersilia
4.      Mulutnya mempunyai alat isap (sucker) berjumlah dua
5.      Alat pencernaannya tidak sempurna karena tidak mempunyai anus
6.      Alat ekskresinya sel api (flame cell)
Contoh :
a)     Fasciola hepatica (cacing hati)
·         Parasit pada hati kambing, sapi atau biri-biri
·         Mempunyai inang sementara pada siput air tawar dan berinang tetap pada kambing
·         Berukuran 2,5-3 cm dan lebar 1-1,5 cm
·         Mempunyai alat isap (sucker) pada mulut
·         Siklus hidupnya :
Daur hidup fasciola hepatica
Siklus Hidup Fasciola Hepatica
Telur yang keluar bersama kotoran kambing dan terjatuh di tempat yang lembab dan menetas menjadi mirasidium yang mempunyai silia sehingga dapat berenang bebas hingga termakan oleh siput air. Berubah mnejadi sporokista selama di dalam tubuh siput  dan berkembang menjadi redia. Redia mengalami paedogenesis (larva menghasilkan individu baru tanpa perkawinan) dan bermetamorfosis menjadi serkaria. Serkaria akan berenang bebas karena berflagela setelah keluar dari tubuh siput. Setelah menemui tempat yang cocok, serkaria akan melepas flagelanya dan menjadi metaserkaria dan metaserkaria yang menempel akan termakan oleh kambing dan menjadi cacing dewasa di dalam hati kambing.
b)    Schistosoma japonicum dan Schitosoma mansoni (cacing darah)
·         Pada masa larva berinang sementara pada siput dan saat dewasa berinang tetap pada manusia yang hidup pada vena, pembuluh geath bening, saluran kencing dan saluran pencernaan
·         Pada fase larva serkaria dapat menginfeksikan secara aktif melalui kulit dan secara pasif masuk ke tubuh manusia bersmaa minuman yang tidak higienis
·         Infeksi pada manusia dapat menybabkan penyakit Schistosomiasis
Siklus Hidup Schistosoma japonicum
c)     Chlonorchis sinesis (cacing hati manusia)
·         Berinang sementara berupa ikan air tawar
·         Berinang tetap pada manusia
Life cycle of Clonorchis sinensis
Daur Hidup Chlonorchis sinesis
d)     Fasciolopsis buski
·         Berinang sementara pada siput dan berinang tetap pada manusia, anjing dan babi pada saluran pencernaan pada bagian usus
·         Larva metaserkaria dapat menempel pada tumbuhan air dan fase ini menginfeksi pada manusia secara pasif melalui makanan.
Siklus Hidup Fasciolopsis buski
e)     Paragonimus watermanii
·         Berinang sementara pada siput dan berinang tetap pada manusia yaitu di dalam paru-paru.
·         Fase larva metaserkaria menempel pada udang air tawar dan fase metaserkaria menginfeksi manusia secara pasif melallui makanan dan minuman.
Paragonimus watermanii
Life cycle of Paragonimus westermani
Siklus Hidup Paragonimus watermanii
3. Cestoda
    Memilliki ciri-ciri :
1.       Disebut cacing pita karena bentuknya seperti pita
2.      Hidup parasit pada usus manusia
3.      Tubuhnya bersegmen, tetapi permukaan kulitnya tidak bersillia
4.      Mempunyai alat isap (sucker) yang berjumlah dua pada bagian kepala
5.      Tidak mempunyai alat pencernaan
6.      Tubuhnya terdiri atas skoleks (kepala) dan serangkain segmen yang disebut proglotid
7.      contoh :
a.       Taenia saginata dan Taenia solium
Perbedaannya :
No
Pembedaan
Taenia solium
Taenia saginata
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Inang tetap
Inang sementara
Alat kait
Alat hisap
Panjang tubuh
Kemudahan diberantas
Fase infeksi pada manusia
Manusia
Babi
Rostelum
Sucker
2-3 meter
Lebih sulit
Sistiserkum dalam Daging babi
Sapi
Manusia
Tidak ada
Sucker
8-14 meter
Mudah
Sistiserkum dalam daging sapi

daur hidup taenia saginata
Siklus Hidup Taenia Saginata

Siklus Hidup Taenia Solium



b.      Hymenolepsis diminuta
Mempunyai jumlah proglotid mencapai 800-1000 buah dengan panjang 20-60 cm. Semasa larva hidup pada kumnag, kutu atau serangga lainnya sebagai inang sementara sedangkan inang tetapnya terdapat pada tikus atau manusia.
Egg of H. diminuta in an unstained wet mount.  Four hooks are clearly visible at this level of focus.
Telur Hymenolepsis diminuta
Life cycle of Hymenolepis nana
Siklus Hidup Hymenolepsis diminuta
c.       Dypilidium caninum
Mempunyai jumlah proglotid sebanyak 150-200 buah dngan panjang 15-40 cm. Semasa larva cacing ini membutuhkan inang sementara berupa kutu anjing, kutu manusia dan kutu kucing. Dan inang tetapnya berupa kutu manusia, kutu anjing dan kutu kucing.
Dypilidium caninum
Life cycle of Dipylidium caninum
Siklus Hidup Dypilidium caninum
d.      Echinococcus granulosus
Dikenal sebagai cacing hidatid dengan ukuran 3-5 mm. Selama fase larva memerlukan iang sementara pada manusia, kambing, babi dan hewan ternak lainnya. Dengan inang tetapnya adalah anjing dan serigala
Life cycle of Echinococcus
Siklus Hidup Echinococcus granulosus

0 comments:

Post a Comment

 

de Biology Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea