Protista dari kelompok ini memiliki rongga kecil yang terbungkus oleh membran (alveoli) di bawah permukaan selnya. Diduga fungsi dari alveoli adalah untuk menstabilkan permukaan sel dengan mengatur kandungan air dan ionnya. Calon Kingdom Alveolata mempunyai anggota, antara lain Dinoflagellata, Ampikompleksia (sporozoa), Ciliata, dan Rhizopoda serta Alveolata yang mirip jamur.
Sunday, 27 October 2013
Saturday, 26 October 2013
Calon Kingdom Euglenozoa
Protista kelompok Euglenozoa meliputi organisme fotosintetik dan berparasit yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- mempunyai mitokondria yang besar, dengan DNA ekstranukleus
- umumnya berflagela sehingga sering disebut flagelata
- mempunyai suatu kantong/ruang anterior sebagai tempat munculnya flagela
- mempunyai cadangan makanan berupa paramillum (polimer glukosa)
- bersifat autotrop, ada yang heterotrop dan miksotrop
- umumnya hidup bersimbiosis secara parasitisme dan menjadi penyebab penyakit (patogen)
Protista dari kelompok ini berdasarkan keberadaan plastidasinya dapat dibedakan menjadi :
a. Euglenoid
Protista kelompok ini banyak dijumpai di air tawar, tanah basah, dan tempat-tempat lembab. Dahulu dikelompokkan ke dalam Fitoflagella, karena mempunyai ciri seperti tumbuhan dan hewan. Mirip tumbuhan karena mempunyai klorofil dan karoten sehingga mampu berfotosintesis. Dikatakan mirip hewan karena tidak mempunyai dinding sel, dapat bergerak bebas karena mempunyai flagela dan mempunyai stigma (bintik mata). Contoh yang dapat mewakili kelompok Euglenoid adalah Eugiena viridis.
Eugiena viridis |
Euglena tersusun unisel, dengan bentuk sel oval memanjang. Pada ujung anteriornya terdapat celah mulut dan flagela. Di dekat mulut dapat dijumpai adanya bintik mata (stigma) yang berwarna merah. Stigma berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Kloropas dalam sitoplasma berbentuk oval.
Categories
Protista
Calon Kingdom Arkhaezoa
Arkhaeios = Kuno, sehingga disebut organisme kuno
Protista dari kelompok ini secara evolusioner terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu diplomonad, trikomonad, dan mikrosporodian. Ciri utama dari kelompok protista ini adalah tidak memiliki mitokondria.
Categories
Protista
Thursday, 24 October 2013
Protista
Protista adalah kelompok makhluk hidup eukariotik uniseluler atau multiseluler yang belum terdeferensiasi menjadi jaringan dan mempunyai kemiripan ciri dengan tumbuhan, hewan maupun jamur. Protista ada yang bersifta autotrop, heterotrop dan ada yang miksotrop (autotrop sekaligus heterotrop). Dalam klasifikasinya, kingdom ini terbentuk untuk menghindari kebimbangan dalam mengelompokkan hewan-hewan yang mempunyai sifat tumbuhan dan hewan.
Kingdom Protista dikelompokkan berdasarkan urutan asam nukleat, struktur sel, dan detail siklus hidupnya, terdiri atas lima calon Kingdom, yaitu Arkhaea, Euglenozoa, Alveolata, Stramenophila, Rhodophyta, dan Chlorophyta.
KLASIFIKASI PROTISTA
4. Calon Kingdom Stramenophila
- Calon Kingdom Rhodophyta
- Calon Kingdom Chlorophyta
Categories
Protista
Cyanophyta (Syanobacteria)
Alga biru (cyanophyta) adalah organisme prokariotik mikroskopis yang sudah dapat berfotosintesis, seperti tumbuhan tingkat tinggi. Sel-sel tubuhnya ada yang bersel tunggal (uniseluler), ada yang berkoloni, dan ada pula yang bersel banyak (multiseluler). Cyanophyta multiseluler membentuk bangunan yang berupa benang halus (filamen). Semua jenis alga biru memiliki lapisan lendir (gelatin) pada permukaan tubuhnya. Dinding sel terdiri dari selulosa dan pektin.
Di dalam sel Cyanophyta terdapat empat macam pigmen, klorofil (pigmen hijau), karotin (pigmen kuning-oranye), fikosianin (pigmen biru), dan fikoeritrin (pigmen merah). Fikosianin merupakan pigmen yang paling dominan sehingga alga itu tampak berwarna biru dan disebut ganggang biru. Pigmen-pigmen tersebut tersebar di dalam sel dan tidak terbungkus oleh membran tetapi menempel pada membran tilakoid, karena alga tidak memiliki plastida atau kloroplas.
Sel ganggang hijau biru tersusun (dari luar ke dalam) sebagai berikut :
1. Dinding sel
Dinding sel mengakibatkan bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel terdapat selubang lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan. Selain itu, lendir dapat memudahkan sel bergerak karena beberapa ganggang ini dapat bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur). Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan ganggang ini bergerak.
2. Membran Sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel. Terdapat pelipatan membran sel ke arah dalam membentuk lamela fotosintetik atau mebran tilakoid. Pada membran tilakoid terdapat klorofil. Jadi, berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil di dalam kloroplas, ganggang hijau biru tidak memiliki kloroplas.
Sel ganggang hijau biru tersusun (dari luar ke dalam) sebagai berikut :
1. Dinding sel
Dinding sel mengakibatkan bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel terdapat selubang lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan. Selain itu, lendir dapat memudahkan sel bergerak karena beberapa ganggang ini dapat bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur). Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan ganggang ini bergerak.
2. Membran Sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel. Terdapat pelipatan membran sel ke arah dalam membentuk lamela fotosintetik atau mebran tilakoid. Pada membran tilakoid terdapat klorofil. Jadi, berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil di dalam kloroplas, ganggang hijau biru tidak memiliki kloroplas.
Categories
Bakteri
Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
BAKTERI YANG
MENGUNTUNGKAN MANUSIA
No
|
Bakteri
|
Kemampuan
|
Peranan
|
1.
|
Bakteri
Nitrogen
Hidup
Bebas :
Hidup
bersimbiosis pada bintil-bintil akar Leguminoceae (tanaman kacang-kacangan)
|
Memfikasasi/mengikat
Nitrogen bebas dari udara
|
Menyuburkan
tanah pertanian
|
2.
|
Bakteri
Nitrifikasi :
a. Bakteri
Nitritasi
b. Bakteri
Nitratasi
|
Mengubah
amoniak menjadi Nitrit
Mengubah
Nitrit menjadi Nitrat
|
Menyuburkan
tanah dengan menyediakan nitrat yang diserap oleh akar tumbuhan
|
3.
|
Bakteri
usus :
|
Membusukkan
sisa-sisa hasil pencernaan di usus manusia
|
Membentuk
feses, Vitamin B12 dan K
|
4.
|
Bakter
Fermentasi :
|
Mengubah
susu menjadi asam susu
Memfermentasikan
susu menjadi lemak
Memfermentasikan
ikan menjadi terasi
Memfermentasikan
buah-buahan menjadi asinan
Memfermentasikan
daging menjadi sosis
Memfermentasikan
susu menjadi kefir
Memfermentasian
gula menjadi selulosa (nata)
Memfermentasikan
alkohol menjadi asam cuka
Memfermentasikan
alkohol menjadi asam sulfat
Memfermentasikan
susu menjadi asam susu (yogurt)
|
Memfermentasikan
susu menjadi lemak
Produksi
mentega
Produksi
terasi
Produksi
asinan buah
Produksi
sosis
Produksi
kefir
Produksi
Nata de coco
Produksi
asam cuka
Produksi
asam sulfat
Produksi
yoghurt
|
5.
|
Penghasil antibiotik
|
Menghasilkan
terotisin
Menghasilkan
basitrasin
Menghasilkan
polymiksin
Menghasilkan
streptomisin
Menghasilkan
kloramiselin
Menghasilkan
auremisin
|
Produksi
obat-obatan/antibiotik
|
6.
|
Biodegradasi
plastik
|
Menghancurkan plastik |
Mengatasi
pencemaran plastik
|
7.
|
Biodegradasi
Minyak buangan
|
Memanfaatkan
minyak sebagai sumber makanannya
|
Mengatasi
pencemaran minyak
|
8.
|
Biodegradasi
air buangan
|
Berfungsi
sebagai lumpur aktif penyaring air limbah
|
Pengolahan
limbah cair
|
9.
|
Bioteknologi
dan Rekayasa Genetika
|
Penghasil
pestisida biologi
Memisahkan
logam
Mampu
menyebabkan tumor pada tanaman
Menghasilkan
hormon insulin
|
Pemberantasan
hama
Membantu
pemurnian emas
Direkayasa
gen-nya pada tumbuhan sehingga menghasilkan tumbuhan tahan hama
Menyembuhkan
penderita diabetes melitus
|
Categories
Bakteri
Reproduksi Bakteri
1. Reproduksi Vegetatif
Bakteri pada umunya berkembang biak secara vegetatif dengan pembelahan biner ke arah transversal. Satu sel bakteri memberikan dua bakteri baru. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat, yaitu setiap 15-20 menit. Reproduksi dalam arti sesungguhnya untuk menghasilkan individu baru yang jumlahnya lebuh banyak dari kedua induknya hanya dapat dilakukan dengan pembelahan binner, sebab reproduksi secara generatif dengan metode paraseksual pada bakteri hanya menghasilkan individu baru dengan cariasi gen yang baru, tidak menambah jumlah individu baru.
Reproduksi Bakteri |
2 Reproduksi Generatif (Paraseksual)
reproduksi generatif bakteri adalah reproduksi antara kedua bakteri yang berlainan melalui peristiwa penggabungan gen (DNA) dari kedua induknya yang bertujuan untuk menghasilkan bakteri dengan varian gen (DNA) yang baru. Reproduksi generatif bakter sering disebut paraseksual karena terkesan antara kedua bakteri yang akan menggabungkan kedua gennya terjadi perkawinan atau penyatuan yang diperantarai oleh sexpillus.
Categories
Bakteri
Subscribe to:
Posts (Atom)