Kita telah mempelajari sebelumnya bahwa penemuan Morgan mengenai sifat tertaut seks (mata putih) merupakan satu peristiwa penting dalam perkembangan teori kromosom mengenai penurunan sifat. Pada bagian ini kita akan mempelajari peran kromosom seks atau kromosom kelamin dalam penurunan sifat secara lebih rinci. Kita mulai dengan melihat kembali genetika seks pada manusia dan membandingkannya dengan penentuan jenis kelamin beberapa hewan lainnya.
Penentuan jenis kelamin hewan dan beberapa tumbuhan ditentukan secara genetik. Informasi genetik penentu kelamin terdapat di dalam kromosom kelamin. Selanjutnya, pola penentuan jenis kelamin mengikuti pola tertentu.
Pada pola jantan heterogametik, hewan jantan memiliki kromosom kelamin heterogametik, misalnya XY atau XO. Sebaliknya, hewan betina memiliki kromosom kelamin homogametik, misalnya XX. Sedangkan pada pola betina heterogametik, hewan betina memiliki sepasang kromosom kelamin yang heterogametik, misalnya ZW. Sebaliknya, hewan jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang homogamet, misalnya ZZ. Untuk lebih jelasnya pelajarilah beberapa metode berikut ini.