Pertumbuhan adalah
pertambahan jumlah sel pada suatu
organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Proses
pertumbuhan biasanya diikuti dengan pertambahan berat tubuh. Pertumbuhan
diikuti perkembangan yang merupakan proses saling terkait.
Pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan di awali dengan pertumbuhan bakal biji dan bakal buah.
Tahap berikutnya adalah perkecambahan. Tumbuhan yang telah mengalami
perkecambahan kemudian akan mengalami pertumbuhan sampai akhirnya menjadi
tumbuhan dewasa yangd apat menghasilkan biji kembali. Contoh yang diambil adalah tumbuhan
Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Perkembangan Bakal Biji dan Bakal Buah
Angiospermae
mengalami pembuahan ganda. Pembuahan ganda menghasilkan zigot dan endosperm.
Setelah terjadi pembuahan ganda, bakal biji akan berkembang menjadi biji dan
bakal buah akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji.
Perkembangan Bakal
Biji
Bakal biji akan
tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat zigot dan
endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio.
Keterangan :
- Embrio: kuncup embrionik yang memanjang dan melekat pada kotiledon.
- Hipokotil: bagian bawah pangkal dan melekat pada kotiledon. Epikotil: bagian atas pangkal. Unjung dari epikotil disebut plumula dan memiliki sepasang daun. · Radikula: merupakan bagian ujung paling bawah
Perkembangan Endosperm
Endosperm tumbuh
dan berkembang lebih dahulu dibandingkan pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Endosperm kaya akan cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada sebagian besar tumbuhan monokotil,
endosperm berisi cadangan makanan yang dapat digunakan sampai terjadinya
perkecambahan. Pada beberapa tumbuhan
dikotil, cadangan makanan diberikan kepada kotiledon (daun biji) sebelum biji
tumbuh dan berkembang lebih lanjut.
Perkembangan Embrio
Pertumbuhan dan
perkembangan embrio diawali dengan pembelahan zigot secara mitosis menghasilkan
sel basal dan sel terminal. Sel basal berkembangan menjadi suspensor. Suspensor
berfungsi sebagai penghubung antara embrio dan kulit bakal biji, serta
mengalirkan nutrien dari tumbuhan induk atau dari endosperm. Sel terminal
berkembang menjadi proembrio yang melekat pada suspensor. Kotiledon mulai
berkembang membentuk tonjolan pada proembrio
yang juga diikuti permbangan embrio. Embrio berkembang membentuk ujung
batang dan ujung akar.
Struktur Biji yang matang
Selama pematangan
biji, biji mengalami pengurangan kandungan air sampai tinggal sekitar 5%-15%
dari berat biji. Selanjutnya embrio berhenti berkembang sampai biji mengalami
perkecambahan. Biji yang matang mengandung embrio yang dikelilingi kotiledon,
endosperm, atau keduanya. Biji dilindungi oleh kulit biji.
Tumbuhan dikotil
memiliki dua kotiledon. Pada
perkembangan embrio tumbuhan dikotil, akan terbentuk epikotil dan hipokotil. Epikotil terletak di atas
kotiledon. Di ujung epikotil terdapat plumula, yaitu berupa ujung dan batang
dan sepasang calon daun. Hipokotil terletak di bagian bawah kotiledon.
Hipokotil berujung di calon akar (radikula). Sementara itu, pada tumbuhan
monokotil hanya terdapat satu kotiledon. Kotiledon pada beberapa tumbuhan
monokotil disebut skutelum. Skutelum sangat tipis dan letaknya tertekan oleh
endosperm. Skutelum menyerap nutrien dari endosperm selama perkecambahan.
Embrio pada rumput-rumputan dikelilingi oleh koleoriza dan koleoptil. Koleoriza
melindungi calon akar dan koleoptil melindungi calon batang.
Perkembangan Bakal
Buah
Ketika bakal biji
berkembang menjadi biji, bakal buah berkembang menjadi buah. Buah berfungsi
melindungi biji ketika biji dipencarkan oleh angin atau hewan. Buah mulai
berkembang setelah terjadinya penyerbukan. Penyerbukan merangsang perubahan
hormon yang menyebabkan bakal perkarp (bagian dinding buah yang paling tebal).
Pada saat bakal buah berkembang, bagian-bagian bunga yang lain gugur. Jika pada
suatu bunga tidak terjadi penyerbukan, buah tidak akan berkembang dan semua
bagian bunga gugur dari tangkainya.
0 comments:
Post a Comment