Saturday, 31 August 2013

Struktur Tubuh Bakteri

Posted by de Fairest at 8/31/2013 12:44:00 am
Setiap bagian tubuh yang menyusun tubuh bakteri mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Berikut ini fungsi masing-masing bagian dari bakteri, yaitu :
Sel Bakteri
Sel Bakteri
1. Flagela atau bulu cambuk

Bagian ini biasa disebut bulu cambuk, karena gerakan yang ditimbulkan seperti gerakan cambuk. Flagela tersusun atas protein kontraktil sehingga dapat berkontraksi yang berdampak gerakan ke kiri dan ke kanan. Akibat gerakan flagela ke kiri dan ke kanan yang seperti cambuk, bakteri dapat berpindah tempat sekitar 50mm/detik atau sekitar sekitar seratus kali panjang tubuhnya per detik. Berdasarkan hal tersebut, fungsi flagela adalah sebagai alat gerak bakteri.

2. Pilus atau Fimbria

Pilus atau fimbria merupakan benang-benang halus yang keluar dari dinding sel yang tersusun atas protein kontraktil dan berfungsi sebagai alat perlekatan dengan bakteri atau organisme lain (sel inangnya). Pada saat terjadi konjugasi pilus atau fimbria berfungsi sebagai saluran penghubung dalam transfer DNA.

3. Kapsula

Kapsula adalah lapisan mukus (lendir) yang melapisi sel dan terbentuk dari hasil metabolisme sel yang disekresikan. Kapsula berfungsi untuk menempel pada substrat dan memberikan perlindungan tambahan yang meliputi peningkatan daya resistensi terhadap sistem pertahanan inang. Kapsula bergelatin juga mempunyai fungsi sebagai pengikat antara sel-sel pada bakteri untuk membentuk koloni.


4. Dinding Selein yang disebut peptidoglikan atau murein. Dinding sel bersifat tebal dan kaku sehingga berfungsi sebagai untuk mempertahankan bentuk sel, memberikan perlindungan fisik/mekanis, dan menjaga agar sel tidak pecah dalam media hipertonis (lebih kental). Berdasarkan jumlah peptidoglikan dan kompleksitas penyusun dinding sel dibedakan menjadi dua , yaitu bakteri gram postif dab bakteri gram negatif. Bakteri gram positif adalah bakteri yang dindingnya banyak mengandung peptidoglikan sehingga strukturnya lebih sederhana. Sedangkan bakteri gram negatif dindingnya hanya sedikit mengandung peptidoglikan sehingga strukturnya menjadi lebih kompleks karena bagian luarnya tersusun atas lipoposakarida.

5. Membran Plasma

Membran plasma merupakan selaput tipis yang tersusun atas molekul lipoprotein yaitu gabungan antara molekul lipid (lemak) dan protein. Membran plasma terdapat dibagain dalam dari dinding sel bakteri. Membran plasma bersifat tipis, elastis dan selektif permiabel. Fungsi membran untuk melindungi organ sel dari lingkungan, emngontrol pertukaran zat antara sel dan lingkungannya.

6. Mesosom

mesosom secara komparatif pada sel eukariotik disebut retikulum endoplasma. Mesosom merupakan struktur membran yang membentuk lipatan yang terdapat di dalam sitoplasma. Mesosom merupakan hasil perluasan membran plasma ke arah sitoplasma sehingga dapat menjadi penghubung antara sitoplasma dengan dinding sel. Fungsinya adalah sebagai tempat perpisahan DNA dan pembentukan dinding sel baru serta transportasi intraseluler.

7. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat dalam sel. Sitoplasma merupakan bagian terbesar atas sel yang tersusun atas air, senyawa organik, dan anorganik. Sitoplasma berfungsi sebagai media tempat organel-organel dan juga untuk melindungi organel dari benturan-benturan

8. Ribosom

Ribosom adalah organel sel bakteri yang melayang di sitoplasma. Ribosom tersusun atas molekul protein dan RNA. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Protein yang disintesis oleh Ribosom berupa protein struktural berupa membran sel dan protein fungsional yang berupa enzim yang dibutuhkan dalam metabolisme.

9. Region Nukleoid

Bakteri tidak mempunyai inti sel sejati (nukelus), tetapi mempunyai bagian yang menyerupai inti, yaitu region nukleoid. Region Nukleoid tampak berwarna kurang dapat dibandingkan dengan sitoplasma. Dalam region nukleoid terdapat molekul DNA beruntai ganda yang melingkar seperti cincin (sirkuler). Jumlah DNA bakteri rata-rata sekitar seperseribu dari DNA sel prokariotik. DNA untai ganda ini membentuk bangunan mirip kromosom pada sel eukariotik sehingga disebut gonophore. DNA bakteri berfungsi untuk mengendalikan aktivitas sel dan untuk aktivitas reproduksi sel bakteri.

10. DNA sirkuler = plasmit (materi genetik)

Bakteri tidak mempunyai inti sel sejati (nukelus), tetapi mempunyai bagian yang menyerupai inti, yaitu nukleoid. Di dalam nukleoid terdapat molekul DNA tunggal yang melingkar (sirkuler). DNA sirkuler pada bakteri ini dapat dimanfaatkan DNA dari organisme lain dalam teknologi rekayasa genetika maka karena perannya ini DNA sirkuler bakteri sering disebut Plasmid.

11. Lembar Fotosintetik

Khusus pada bakteri yang berfotosintesis, terdapat pelipatan membran ke arah sitoplasma yang disebut sebagai lembar fotosintesik. Lembar ini, berfungsi untuk fotosintetik. Contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan tersebut.

12. Endospora

Bakteri ada yang dapat membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan cara banteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh proses masak biasa. Spora mati diatas suhu 120 derajat celcius. Jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sediakala.

Sumber : Biologi SMA Kelas X Penerbit Grasindo.

0 comments:

Post a Comment

 

de Biology Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea